Friday, May 26, 2017

Bisnis Yang Dahulunya Berkembang Kini Meredup

Bisnis Yang Dahulunya Berkembang Kini Meredup - Seiring perkembangan teknologi, banyak kemudahan yang ditawarkan untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Misalnya, saat berkomunikasi, jarak yang juah kian dekat berkat ponsel, begitu pula kegiatan bisnis dan transaksi perbankan yang kini makin mudah berkat adanya internet.

Di saat yang sama, bisnis yang bergerak di bidang teknologi ini malah makin redup. Berikut contohnya

  • Wartel


Hasil gambar untuk wartel

Di era 1990 hingga awal 2000, warung telekomunikasi (wartel) merupakan bisnis yang cukup banyak diminati. Apalagi, saat itu regulasi kepemilikan wartel makin mudah sehingga membuat pertumbuhan wartel makin subur.

Di saat yang sama, ponsel juga mulai bermunculan, namun harganya masih sangat tinggi. Hal ini membuat banyak orang beralih ke wartel karena lebih murah, entah untuk menelepon keluarga di kampung atau teman.

Ironisnya, di saat teknologi makin melaju kencang, wartel makin susah ditemui. Alasannya, harga ponsel kini kian terjangkau, tak semahal dulu.
  • Warnet

Hasil gambar untuk warnet

Warung internet (warnet) juga mengalami nasib yang sama dengan wartel. Bila dulu akses internet masih sulit, kini teknologi mempermudahnya. Kamu bisa mengakses internet lewat ponsel pintar, apalagi harga ponsel pintar kian terjangkau.

Kegiatan untuk browsing dan chatting pun kini lebih banyak dilakukan lewat ponsel kapan saja dan dimana saja. Maraknya wi-fi gratis juga membuat warnet makin tertinggal.

  • Rental DVD

Hasil gambar untuk rental dvd

Kapan terakhir kali kamu menyewa film dalam bentuk VCD atau DVD? Bisnis ini dulu cukup menjanjikan. Namun, kini bisnis ini makin redup sejak pembajakan film kian marak.

Bayangkan satu film bajakan berbentuk DVD di pinggir jalan hanya dijual Rp5.000 hingga Rp 7.000. Selain itu, internet juga memungkinkan orang untuk mengunduh film atau menonton online melalui YouTube.
  • Penjual Pulsa
Hasil gambar untuk penjual pulsa

Menurut data 2014 US Census Bureau, jumlah pengguna ponsel Indonesia mencapai 281 juta. Artinya, jumlah pengguna ponsel sudah melebihi populasi. Membeli pulsa tentu kewajiban rutin dan bisa dibeli di penjual pulsa.

Namun, teknologi kembali mempermudah hal ini. Banyak orang lebih memilih membeli pulsa lewat ATM, Internet Banking atau Mobile Banking karena lebih praktis. Bahkan, kamu bisa membeli pulsa menggunakan uang digital seperti Sakuku dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Aplikasi Sakuku bisa berjalan di Android atau iOS. 

Sekian artikel saya tentang Bisnis Yang Dahulunya Berkembang Kini Meredup semoga bisa membantu dan menambah wawasan anda.


EmoticonEmoticon